Di 18 Tahun Usianya, Jurnalis Santri MTI Canduang semakin Matang
6 mins read

Di 18 Tahun Usianya, Jurnalis Santri MTI Canduang semakin Matang

Aktifitas santri MTI Canduang di bidang kejurnalistikan mulai ada sejak awal tahun 2005. Keterlibatan santri dalam kegiatan video shooting mendokumentasikan setiap kegiatan MTI Canduang melahirkan minat para santri untuk lebih mengembangkan diri di bidang itu. Terlebih-lebih karya-karya itu nampak disiarkan di media cetak, media elektronik Bukittinggi Televisi (BiTV), dan di Sosial Media. Supaya lebih berkembang maka MTI Canduang melakukan pengkaderan, mengajarkan dasar-dasar kejurnalistikan kepada santri-santri yang berminat. Papan Pengumuman yang sudah lama tidak terisi dijadikan Majalah Dinding (Mading). Dibantu staf pengajar MTI Canduang santri-santri dibimbing menulis berita dan mempublikasikannya di Mading. Setiap hari Mading menjadi tempat menarik untuk update informasi, peminat kejurnalistikan semakin ramai.

Bulan Maret 2007 OSTI (Organisasi Santri Tarbiyah Islamiyah) Canduang mengadakan pelatihan kejurnalistikan selama 3 hari bersama wartawan harian Singgalang yang diikuti sebanyak 30 orang santri, diantara yang ikut adalah Juli Ishaq Putra alumni MTI Canduang angkatan 2007, ia sekarang bekerja sebagai wartawan di harian Haluan.

Agar Papan Pengumuman yang lama bisa difungsikan lagi sebagai media informasi bagi guru-guru. OSTI mendapat hadiah satu papan Mading lagi dari Pimpinan Madrasah sebagai media informasi. Pembina OSTI ustazd Nurdin mempercayakan kepada mereka untuk mengelola Mading. Dibuatlah struktur pengurusnya untuk mengupdate berita dan tulisan setiap harinya.

Disaat kegiatan Mading mulai lengang, semangat dan ide mulai berkurang, santri MTI Canduang mendapat undangan untuk mengikuti pelatihan kejurnalistikan pelajar selama 3 hari di SMPN 3 Canduang bertempat di Pasanehan Lasi, yang dilaksanakan pada tanggal 26 – 28 Juni 2007, kegiatan itu diadakan oleh guru-guru bahasa Indonesia SMP tersebut diantaranya adalah bapak Armel Basri, S.Pd dan Rinaldi, S.Pd bekerjasama dengan tabloid P’Mails Padang Ekspres. MTI Canduang mengutus 5 orang peserta, diantaranya adalah Yunal Isra, Leo Surya Sarli, Rahmat Asril, Ari Azhari dan Zulkariman dengan guru pendamping Fitra Yadi.

Sepulang dari pelatihan, para peserta diberitugas untuk menuliskan pengalamannya selama liburan semester kemudian dipublikasikan di Mading. Setiap hari ada saja kreasi baru yang mereka buat sehingga mading semakin menarik dan kembali ramai pembaca. Tulisan yang menarik perhatian pembaca diantaranya adalah berita seputar MTI Canduang yang ditulis dengan tulisan tangan.

Setiap hari volume kegiatan Mading semakin bertambah, tidak bisa lagi diurus oleh 5 orang pengurus, mereka melakukan perekrutan anggota baru. 16 orang terpilih untuk mengikuti pengkaderan yaitu Firmanto, Zulfajri, Syauqi Fuadi, Ardiwinata, Mua’ammar, Qurrata A’yuni, Betti mawarni, Irwani, Metrianis utami, Darmawita, Istihanah Jamil, Fauziah, Rahmi yanti, Abdullah Akbar dan Melisa Putriadi. Kepada anggota baru diajarkan pula dasar-dasar ilmu kejurnalistikan setiap sore hari Kamis selama 6 kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama di Aula MTI Canduang, atas kesepakatan bersama maka dibentuklah sebuah komunitas jurnalis pelajar yang diberi nama AJM (Asosiasi Jurnalis Madrasah) Tarbiyah Islamiyah Canduang dan Zulkariman terpilih sebagai koordinator.

Pada hari ahad, 5 agustus 2007 bapak Armel Basri, S.Pd dan Rinaldi, S.Pd guru bahasa Indonesia SMPN 3 Pasanehan memprakarsai terbentuknya komunitas P’Mails Padang Ekspres wilayah Agam, Zulkariman terpilih menjadi ketua. Sejak saat itu semangat menulis bertambah karena tulisan mereka dimuat di tabloit P_Emails. Zulkariman mengundurkan diri dari Koordinator AJM dan dipilihlah Rahmat Asril menjadi koordinator yang baru.

Pengurus OSTI Canduang periode 2007 – 2008 membentuk satu departemen kejurnalistikan yang bertugas mengelola mading, menerbitkan buletin serta berkampanye meningkatkan kegemaran baca-tulis. Koordinator AJM Rahmat Asril terpilih sebagai Kepala Departemen Jurnalistik OSTI. Pada bulan November 2007 Departemen Jurnalistik OSTI studi banding ke redaksi majalah SIMBA SMAN1 Baso. Pengalaman studi banding itu mengantar mereka menerbitkan buletin BINTANG (Berita dan Informasi Tentang Tarbiyah Canduang) sebanyak 20 halaman. Buletin dicetak sejumlah 700 eksemplar dan dijual kepada santri-santri MTI Canduang.

Karena kesibukan ujian, pada akhir tahun 2007 aktifitas jurnalistik pelajar MTI Canduang menurun. Februari 2008 sekelompok kader baru bentukan Firmanto mulai eksis mengelola Mading. Selama setahun kemudian aktifitas jurnalistik pelajar berjalan tanpa arah.

Diawal tahun 2009 Islamic Development Bank (IDB) yang berpusat di Riyadh Arab Saudi menambah item baru untuk program STEP (Science and Equity Program) II Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah Canduang, yaitu di bidang jurnalistik pelajar. Sebelumnya sudah berjalan juga program lain seperti labor komputer, labor Biologi, labor Tata Busana dan labor Kimia. Semua program labor dipublikasikan melalui kegiatan jurnalistik pelajar yang diberi nama Jurnal Sains Tarbiyah Islamiyah Canduang (JUSTIC). Ketika itu Ustadzah DR. Etri Wahyuni, M.Pd ditunjuk sebagai pembina. Dengan dukungan dana yang kuat JUSTIC berhasil menerbitkan tabloid dicetak berupa koran. Tahun 2010 diterbitkan lagi koran JUSTIC edisi ke II.

Pada tahun 2011 Program STEP II selesai, aktifitas JUSTICpun habis. Kemudian bidang Kehumasan dan Inforkom MTI Canduang yang ketika itu dijabat oleh ustazd Fitra Yadi membentuk kembali organisasi jurnalistik santri yang baru dengan nama panjang Jurnal Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang (Justic) dan berhasil menerbitkan majalah dua edisi selama dua tahun.

Tahun 2015, keterlibatan alumni semakin banyak pada kegiatan Justic dalam hal bimbingan kepenulisan, menggelar kegiatan dan pendanaan. Diantara yang berpartisipasi aktif adalah Inyiak Ridwan Muzir, Defi, Eri Gusnedi, Fitra Yadi, Juli Ishaq Putra, Akbar, Zulkariman, Riyan, Asrial Gindo dan lain-lain. Ketika itu sering diadakan diskusi-diskusi jurnalistik dan kepenulisan yang digerakkan oleh Andrial Putra. Periode berikutnya Andrial Putra digantikan Wiza Novia Rahmi diteruskan oleh Husen, Miftah, Anesti, Imam Toelis dan seterusnya sebagai ketua Justic.

Pada tahun 2018, untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, atas musyawarah bersama alumni yang bergerak dibidang Jurnalistik dan kepenulisan maka JUSTIC yang sebelumnya bentuk pendek dari Jurnal berubah nama menjadi Jurnalis Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang dengan singkatan tetap Justic. Maka pada hari Ahad, 29 Juli 2018 disusun dan disahkanlah AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) Justic dalam suatu forum yang terdiri dari Majelis Tinggi (alumni) dan Dewan Pengurus JUSTIC (santri).

5 Tahun berlalu, zaman semakin berkembang, ada hal-hal baru yang mempengaruhi dunia jurnalistik, pada Sabtu, 30 September 2023 MTI Canduang melakukan pembenahan kembali terhadap organisasi Jurnalis Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang (Justic) agar berjalan dibawah Statuta dan Peraturan MTI Canduang. 18 tahun sejak pembentukannya, tentunya sekarang organisasi kejurnalistikan di MTI Canduang sudah semakin matang. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *